Selasa, 02 September 2008

Arus Peredaran SDM

Sumber daya manusia yang beragam yang kaya dengan varian model peran yang berbeda-beda, memperkaya perbendaharaan aset pembangunan daerah. Mobilitas masyarakat dengan intelektansi yang tinggi yang berakar dari SDM yang berkualitas memberi implikasi pada animo membangun, disamping upaya melakukan perubahan revolusioner terhadap sistem pembangunan daerah yang sudah usang.

Ego membangun individualistis menjadi kekuatan-kekuatan kecil yang apabila memperoleh koordinasi terarah kemudian terjalin kerjasama antar individu-individu tersebut, maka realisasi rencana pembangunan daerah akan lebih optimal. Kompetisi yang sehat oleh masyarakat yang memiliki sumberdaya yang terampil dan searah dengan rencana pembangunan menjadi premium pembangunan daerah kearah yang jauh lebih baik.

Pembangunan di seluruh sektor mengalami kemajuan yang signifikan mengingat sumberdaya pembangunan yang berasal dari sumber daya manusia yang berkompeten. Kurangnya tenaga ahli yang mau bahkan menyadari betapa besar peluang pembangunan daerah yang dapat diwujudkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang setiap saat dalam proses pemanfaatannya tidak maksimal. Arus sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing individu masyarakat memberi kontribusi bernilai kecil dibanding apabila SDM tersebut telah melalui sebuah proses manajerial terpadu sehingga terbentuk sebuah tim kerja yang solid, yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat merata, kesenjangan sosial, konflik antar individu, kejahatan sosial dapat diminimalisir.

Program-program kerja pemerintah daerah dapat direalisasikan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan.

SDM yang ada merupakan modal utama pembangunan disamping sumber daya kapital dan sumber daya alam. SDM merupakan faktor penentu dalam upaya dua sumberdaya lainnya. Maksimalnya manfaat sumber daya kapital dan sumber daya alam tergantung baik buruknya SDM suatu daerah. Penyalahgunaan sumber daya kapital dan sumber daya alam oleh oknum menjadi indikasi SDM yang terkontaminasi tendensi memenuhi kepentingan pribadi dengan mengorbankan kepentingan umum, sindrom yang menginfeksi moral individu dalam kelompok masyarakat yang minim daya proteksi karena terbuai dengan janji-janji dan tertipu oleh topeng idealisme.

0 komentar:

Links